Facebook Indonesia mengungkap bahwa konsumen di Indonesia memiliki karakteristik conversational commerce saat berbelanja online. Head of Emerging Business and SMB Facebook untuk Indonesia dan Filipina, Ferdy Nandes mengatakan konsumen Indonesia untuk bertanya ke penjual melalui aplikasi pesan singkat meskipun penjual sudah lengkap mendeskripsikan produknya.
Karakter unik ini menurut Ferdie cukup berbeda dengan konsumen di benua biru. Di sana, konsumen langsung membeli tanpa banyak bertanya apabila produk tersebut sudah lengkap informasinya.
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM yang berjualan di Facebook Page atau Facebook Ads biasanya sudah mencantumkan deskripsi lengkap untuk warna atau stok yang tersedia.
“Orang orang di benua Eropa itu langsung beli. Beda dengan kita ketika melihat produk banyak bertanya misalnya padahal di deskripsi produk sudah ada. Stok produk ada, warna juga ada. Ini unik, negara kita sangat sosial,” kata Ferdie di kantor Facebook, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/8).
Ferdie mengungkapkan 62 persen dari 115 juta pengguna aktif Facebook terhubung dengan Facebook Pages. Oleh karena itu, Ferdie mengungkapkan Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Facebook.
Untuk memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM, Facebook memfasilitasi mereka dengan keberadaan fitur Facebook Ads yang terintegrasi dengan Instragram Ads, Facebook Pages, hingga pelatihan digital marketing secara online maupun offline.
“Indonesia adalah pasar penting bagi Facebook. Kami memikirkan bagaimana bisa bentuk komunitas dan kapabilitas untuk UMKM untuk berkembang. Kami berpikir fitur-fitur yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen secara efektif dan tepat sasaran,” kata Ferdie.
Facebook Ads Berikan Insight Data Target Konsumen
Founder Portblue Shoes Jangkar Bawaono mengatakan sistem Facebook Pages dan Ads memberikan keefektifan pengiklanan agar tepat sasaran ke target yang dituju untuk meningkatkan brand awareness. Portblue Shoes adalah salah satu pelaku UMKM yang menggunakan plaform Facebook untuk memasarkan produknya.
Jangkar mengatakan Facebook memiliki fitur yang memberikan saran atau insight mengenai data konsumen yang disasar olehnya. Data tersebut merupakan persentase jenis kelamin, umur konsumen yang disasar, maupun postingan yang paling banyak disukai oleh target pasarnya
“Sistem FB ads ini mengatur iklan saya. Jadi saya tidak perlu atur lagi. Misalnya target pasar saya bulan ini banyak yang di IG. Tapi bulan depan ada juga yang di FB. Jadi Facebook yang menentukan iklan diletakan di FB atau IG sehingga target market kami tepat sasaran dan efektif,” ujar Jangkar.
Jangkar mengatakan untuk merebut hati konsumen, konsumen harus melihat iklan produknya tidak hanya sekali. Portblue Shoes sendiri sudah merambah konsumen di beberapa negara di benua Eropa seperti Rusia.
“Orang tidak percaya kita dengan produk kita kalau hanya sekali lihat iklan. Kedua ketiga kali baru mereka tambah aware, kepo, percaya dan beli. Makanya FB ads membuat iklan kami tepat sasaran,” kata Jangkar.
Terkait data pengguna yang diberikan kepada pelaku UMKM, Ferdie mengatakan Facebook tidak sembarangan membagikan data pengguna ke pedagang. Ferdie mengatakan data tersebut hanya merupakan persentase agar pedagang bisa memasarkan produknya dengan efektif.
“Kami tidak menjual data pengguna kami. Kami hanya membantu memberikan insight atau suggestion yang menunjukkan data persentase. Misalnya 80 persen yang lihat iklan pria sisanya perempuan,” kata Ferdie.
Secara garis besar fitur insight memberikan tiga informasi, yakni seberapa sering Facebook Page dikunjungi, postingan yang paling banyak dilihat pengunjung dan siapa yang mengunjungi Facebook Pages. yang mengunjungi Instagram Anda.
“Dari situ pelaku bisa melakukan strategi supaya lebih terukur dan terarah untuk menjangkau konsumen. Kita juga membantu user kita untuk mendapatkan produk dengan mudah,” kata Ferdie.
Sumber: www.cnnindonesia.com
– – –
FB : @SentraCyber – Cyber Trading and IT Networking Solution