Pakar di bidang teknologi informasi Onno Widodo Purbo mengungkapkan kesulitan saat mengumpulkan data untuk situs hitung cepat kawalpilpres2019.id.
Onno menerangkan salah satu kesulitan yang ditemui tim KawalPemilu saat memasukkan data suara berupa foto formulir C1 Plano adalah foto yang dikirimkan relawan tidak begitu jelas.
“Banyak yang kasih foto C1 plano yang tidak bisa terbaca tulisannya, kadang nomor TPS juga tidak kelihatan,” tulis Onno saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui surel, Kamis (18/4).
Disamping itu, Onno juga mengaku ia dan tim Kawal Pilpres mengalami kelelahan saat melakukan penghitungan suara. Onno mengatakan pihaknya kekurangan relawan meski sudah sempat menjelaskan tata cara untuk bergabung kepada banyak pihak.
“Belum lagi kita kekurangan relawan, kalau bisa diberi tahu ke masyarakat untuk jadi relawan cukup install aplikasi PesanKita, klik menu kawalpilpres, klik lapor masukan foto C1 plano TPS-nya lalu data lainnya,” jelasnya.
Menurut laman resmi Kawal Pilpres, syarat untuk menjadi relawan minimal berusia 17 tahun. Lalu, dapat menerima tiga prinsip Kawal Pilpres yakni Netral, Berintegritas, dan Terbuka. Selain itu, calon relawan harus mengunduh aplikasi Mikro Kawal Pilpres 2019 yang ada di dalam aplikasi PesanKita Indonesia.
Syarat lainnya yakni relawan harus hadir di TPS terdekat sekitar pukul 14.00 WIB hingga 15.00 WIB sambil menunggu hasil perhitungan suara selesai. Relawan kemudian mendokumentasikan hasil perhitungan yang terdapat di formulir C1 Plano yang sudah ditanda tangani petugas KPPS dan saksi-saksi.
Langkah berikutnya relawan diharuskan mengunggah foto dan memasukkan hasil perhitungan suara secara manual sebagai proses validasi melalui aplikasi Mikro Kawal Pilpres 2019.
Pada situs pantau.kawalpilpres2019.id, tim Kawal Pilpres mengumpulkan suara dari 34 provinsi di Indonesia dan suara yang ada di tiap TPS di luar negeri.
Sumber: www.cnnindonesia.com
– – –
SentraCyber – Cyber Trading and IT Networking Solution