Siapa sangka, robot industri ternyata dapat difungsikan juga menjadi anggota band. Hal itu dilakukan oleh seorang musikus asal Selandia Baru bernama Nigel Standford.
Berbekal robot industri yang sudah diprogram untuk bermain musik, Standford berhasil menciptakan sebuah album berjudul Automatica. Untuk melakukannya, ia memanfaatkan robot industri dari Kuka Robotics, perusahaan asal Jerman.
Meski memanfaatkan robot dari perusahaan lain, ia mengaku seluruh proses teknisnya dilakukan sendiri. Dikutip dari The Verge, Selasa (10/10/2017), ia menyetel tiap robot agar dapat memainkan bas, drum, termasuk keyboard.
“Saya pikir untuk melihat aspek ilmiah dari perspektif seorang musikus,” ujarnya. Kemampuannya mengolah musik dengan mengandalkan teknologi membuat sejumlah lagu digunakan oleh NASA dan European Space Agency.
Popularitas Stanford memang tengah menanjak sejak merilis lagu dari album Solar Echoes yang rilis pada 2014 menjadi viral. Video berjudul “Cymatics” itu berhasil ditonton lebih dari 13,5 juta kali di YouTube.
Sekadar informasi, album terbaru besutannya sudah dapat diunduh dari situs resmi Standford dan sudah tersedia pula di iTunes, Spotify, Amazon Musik, termasuk Google Play.
Sebelumnya, Google pernah juga mengembangkan robot serupa dengan kode nama Magenta. Berbekal machine learning, robot ini akan “mendengarkan” musik selama berjam-jam dan memilih skema dari musik itu dan memproduksi jenis musik baru.
Sumber: tekno.liputan6.com
– – –
Facebook : @SentraCyber
Cyber Trading and IT Networking Solution